SEJARAH SINGKAT
Kongregasi Para Misionaris Keluarga Kudus (Congregatio Missionariorum a Sacra Familia) didirikan oleh Pater Berthier, MS pada tanggal 28 September 1895 di Grave, Belanda. Pada waktu itu, Pater Berthier mempunyai keprihatinan akan banyaknya pemuda yang ingin menjadi imam, tetapi karena faktor usia dan kemiskinan, mereka tidak bisa masuk seminari. Karena tersentuh oleh sabda Tuhan Yesus:”Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit” (Mat 9:37), Pater Berthier mengumpulkan para pemuda itu dan mendidik mereka menjadi calon misionaris. Dengan mendirikan Kongregasi Keluarga Kudus, Pater Berthier hendak mengambil bagian dalam pengutusan Gereja serta menarik banyak orang muda untuk mengabdikan diri kepada pengutusan tersebut sebagai misionaris.
Kongregasi MSF adalah Kongregasi Kepausan yang bersifat internasional. Para Misionaris Keluarga Kudus harus siap diutus ke berbagai penjuru dunia, seperti negara-negara Eropa (Perancis, Belanda, Jerman, Swiss, Spanyol, Polandia, dll), Amerika Serikat, Amerika Latin (Brasil, Chili, Argentina, Bolivia, dll), Afrika (Madagaskar), Asia-Oseania (Indonesia, Papua Nugini, dll).
SPIRITUALITAS
Pater Berthier memilih Keluarga Kudus Nazareth sebagai teladan hidup bagi seluruh anggota kongregasinya. Dalam Keluarga Kudus, Putera Allah telah menjadi manusia dan bertambah besar sebagai utusan Bapa untuk memancarkan cahaya Injil. Dalam Keluarga Kudus, jawaban manusia atas anugerah Allah mendapatkan ungkapannya yang paling jelas. Dalam Keluarga Kudus, Yesus dipersiapkan menjadi misionaris Bapa. Dengan demikian, Keluarga Kudus menjadi suri teladan bagi para anggota Misionaris Keluarga Kudus: Suatu amanat agar semua anggota mewujudkan kesatuan persaudaraan dalam Kristus dan sekaligus suatu penugasan untuk menuntun semua orang masuk kedalam satu Keluarga Bapa.
PELINDUNG
Kongregasi Para Misionaris Keluarga Kudus meletakkan diri dan seluruh karya pelayanannya kedalam perlindungan Bunda Maria La Salette. Bunda Maria La Salette disebut bunda Rekonsiliasi (Bunda Pendamai). Pada tahun 1846 Bunda Maria manampakkan diri kepada dua gembala kecil, Maximin Giraud dan Melanie Calvat di Gunung La Salette dengan membawa pesan pertobatan.
KARISMA
Karisma atau cita-cita Kongregasi Para Misionaris Keluarga Kudus seperti yang diamanatkan oleh Pater Berthier, dikembangkan kedalam tiga kerasulan MSF, yaitu:
- Kerasulan Misioner: Menurut maksud Pendiri dan sesuai dengan tradisi yang teruji, Kongregasi secara khusus memilih pelayanan misioner untuk menyebarkan kabar gembira Kristus ditengah umat manusia sebagai tujuan. Inilah landasan kerasulan misioner yang dipakai dalam Kongregasi MSF. Semangat misioner merasuki hidup dan pengabdian setiap anggota MSF. Menjadi misionaris berarti siap diutus, tidak lekat pada tempat dan bidang karya, siap sedia untuk membaktikan diri di tempat-tempat yang sulit dimana Gereja belum atau tidak lagi dapat hidup. Cara hidup misionaris MSF diwarnai oleh tugas mereka dalam kongregasi sendiri, dan juga pengabdian mereka bagi Gereja setempat.
- Kerasulan Panggilan: Tujuan kerasulan panggilan pertama-tama untuk menumbuhkan dan memupuk panggilan menjadi imam, bruder, dan suster. Kerasulan panggilan juga terarah kepada para imam, religius, dan siapa saja yang secara khusus mengabdikan diri kepada Gereja. Dengan karya kerasulan panggilan ini, kongregasi MSF ingin membantu menyediakan dan mempersiapkan pelayan-pelayan khusus bagi Gereja (khususnya: pembinaan dan pendidikan imam-religius) untuk mengabdi dan melayani Tuhan serta untuk menjadikan Gereja semakin berkembang.
- Kerasulan Keluarga: selaras dengan maksud Pater Berthier mendirikan MSF, kerasulan keluarga juga merupakan bagian dari kerasulan panggilan (DU. 09 dan K. 4). Panggilan misioner akan dapat tumbuh subur didalam keluarga yang kehidupan kristianinya mantap. Oleh karena itu kerasulan keluarga mendapat perhatian khusus, sekaligus sebagai penunjang upaya membina panggilan hidup Kristen.
JENJANG-JENJANG PENDIDIKAN IMAM MSF
1. POSTULAT:
a) Para calon (kandidat) yang datang dari SMU (SLTA atau yang sederajad, termasuk yang sudah studi di Perguruan Tinggi dan yang sudah bekerja) pertama-tama harus mengikuti terlebih dahulu masa Postulat di Seminari Berthinianum – Salatiga.
Masa Postulat ini lamanya 1 (satu) tahun. Selama masa Postulat para postulan/Berthinianis akan mendapatkan materi-materi pendidikan yang biasanya diberikan di Seminari Menengah, al. Pengetahuan Kitab Suci; liturgi Gereja; Sejarah Gereja; Pengetahuan dan pendalaman agama, bahasa Latin, bahasa Inggris, bahasa Indonesia: kecakapan mengarang artikel, dll. Diberikan juga bimbingan rohani dan pembinaan kepribadian.
b) Bagi calon-calon yang datang (atau lulusan) dari Seminari Menengah atau KPA, apabila tidak ada pertimbangan khusus dari pihak team penerima, biasanya dapat langsung mengikuti jenjang pendidikan di Novisiat.
2. NOVISIAT
Masa Novisiat berlangsung selama satu tahun penuh di Salatiga. Selama masa Novisiat ini para novis (anggota baru) dipersiapkan untuk nantinya cakap menghayati hidup sebagai religius dan calon imam MSF.
Menjelang selesainya masa Novisiat, setiap novis boleh mengajukan surat lamaran kepada Romo Propinsial untuk diperbolehkan mengikrarkan kaul-kaul kebiaraan: kemurnian, kemiskinan, ketaatan. Setelah permohonan itu dikabulkan, novis yang bersangkutan boleh meneruskan pendidikan di Skolastikat -Yogyakarta.
3. SKOLASTIKAT
Masa pendidikan di Skolastikat (program studi S1 Filsafat dan Teologi) berlangsung selama empat (4) tahun. Selama masa empat tahun ini para skolastik (frater yang sudah berkaul sementara) akan menjalankan studi Perguruan Tinggi Filsafat dan Teologi Wedabhakti (FTW) Universitas Sanata Dharma, di Kentungan – Yogyakarta.
TAHUN ORIENTASI PASTORAL (TOP)
Pada masa Tahun Orientasi Pastoral (TOP) ini, para frater yang lulus program studi S1 akan menjalani latihan pastoral (pastoral training) di tempat-tempat/paroki-paroki MSF (dalam atau luar negeri) yang akan ditentukan. Masa TOP ini bisa berlangsung satu atau dua tahun. Masa TOP berlangsung 1 tahun bila dijalani di dalam negeri. Sedangkan bila dijalani di luar negeri, maka masa TOP berlangsung selama 2 tahun.
SESUDAH MASA TOP
Setelah selesai menjalani masa TOP, para frater yang menjalani TOP kembali lagi ke Skolastikat untuk melanjutkan studi S2 teologi selama dua tahun (tingkat V dan VI).
Bagi frater yang telah berada di tingkat V, diberi kesempatan untuk memohon mengikrarkan kaul kekal (menjadi anggota tetap MSF).
Selanjutnya untuk para frater tingkat VI yang sudah mengikrarkan kaul kekal, boleh mengajukan permohonan untuk ditahbiskan menjadi diakon dan imam. (bagi Bruder MSF ada pembinaan khusus).
Sebelum frater yang bersangkutan ditahbiskan menjadi imam, biasanya ada waktu beberapa bulan untuk menjalankan masa diakonatnya.
Bagi Anda yang tertantang untuk menjadi Misionaris:
Kongregasi Para Misionaris Keluarga Kudus membuka kesempatan bagi Anda untuk mewujudkan mimpi Anda menjadi seorang imam maupun bruder misionaris. Maka, bila Anda:
1. Pemuda (Pria lajang) usia 17 s/d 32 tahun dan sudah (atau akan) lulus SMA (sederajat), atau yang sudah lulus Perguruan Tinggi, atau yang sudah bekerja.
2. Sudah baptis Katolik minimal 3 tahun (atau 2 tahun asalkan yang bersangkutan sudah cukup lama mengikuti pelajaran agama Katolik dan aktif dalam kegiatan paroki, lingkungan, atau wilayah).
3. Sehat fisik dan psikis (ada surat keterangan dari dokter Rumah Sakit Katolik).
4. Bersedia menjalani pendidikan dan pembinaan untuk menjadi imam dan biarawan misionaris dalam Kongregasi MSF.
Maka siapkan:
a) Surat ijin / mengetahui dari orangtua (wali).
b) Photocopy Akta Kelahiran atau Surat kenal lahir.
c) Photocopy STTB (SD-SMA/SMK) dan / ijazah pendidikan terakhir dan rapor SMA/SMK.
d) Photocopy surat Baptis dan Penguatan.
e) Surat keterangan kesehatan dari RS Katolik.
f) Pas foto ukuran 3 x 4 sebanyak 6 lembar.
Untuk mendapatkan Informasi lebih lanjut, hubungi saja alamat-alamat MSF berikut ini:
Propinsialat MSF – Jawa: Jl. Guntur 20 Semarang 50232, Telp. (024) 8313459, Fax. (024) 414846.
Biara Nazareth: Jl. Kaliurang Km. 7,5 atau Alamat pos: Tromol Pos 2 Yogyakarta 55002, Telp. (0274) 885702, Fax. (0274) 885702.
Biara Betlehem (Postulat-Novisiat MSF): Jl. Cemara 41-A, Salatiga 50714, Telp. (0298) 322772- 322382.
Pastoran Sungailiat. Jl. Jendral Sudirman 36 Sungailiat 33211, Pangkalpinang, Bangka. Telp (0717) 92268.
Pastoran Lewolaga dan Lato. d/a Keuskupan San Dominggo. Jl. Mgr. Miguel Rangel 1-2. PO BOX 4 Larantuka 86213, Flores Timur, NTT
Semua paroki yang dilayani oleh para anggota MSF di Indonesia.
Informasi lebih lanjut bisa ditanyakan kepada:
Promotor Panggilan MSF: 0821 3334 8444